Pemerintah Diminta Konsisten Tindaklanjuti Hasil UKG
Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan Bulan November 2015 lalu merupakan tolak ukur pencapaian kompetensi yang dimiliki guru dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Rancangan tindak lanjut dari hasil tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan mutu dan kapasitas guru di tengah segala tantangan, dinamika dan problematika yang dihadapinya.
Demikian diungkapkan Anggota X DPR, Nurhasan Zaidi, usai RDP dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Selasa (8/03/2016). Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR, Ferdiansyah (F-PG).
“Tantangan terbesar dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil UKG ini adalah konsistensi dan komitmen serta kontrol kualitas dari Pemerintah dalam pelaksanaan program tersebut,” tegas Zaidi.
Politisi F-PKS itu memaparkan, hal ini didasarkan fakta bahwa konsep program Guru Pembelajar dengan tiga jenis dan model tindak lanjut yakni Pendidikan dan Latihan (Diklat) tatap muka, daring (online) dan Kombinasi, memiliki kompleksitas mekanisme dan tantangan yang beragam, belum lagi kriteria peserta dan indikator keberhasilan dari masing-masing model tindak lanjut ini berbeda.
“Desain global program Guru Pembelajar sebagai tindak lanjut hasil UKG harus dipersiapkan hingga tataran tekhnis yang sedetail-detailnya agar tidak terjadi miss di lapangan dan terlaksananya target yang ingin di capai.” ujar politisi F-PKS itu.
Zaidi juga meminta realisasi dari Pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada 118.444 orang guru yang mendapatkan nilai UKG diatas 81, dari seluruh peserta sebanyak 91,51 guru dari total seluruh guru yang terdaftar dalam dapodik.
“Kita berharap dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi dari pemerintah dalam program ini, pendidikan di Indonesia dapat terus maju dengan meningkatnya kompetensi, mutu dan kapasitas guru sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia. Selain itu komitmen,” harap politisi asal dapil Jawa Barat itu.
Sementara itu dalam paparannya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapratna mengatakan, pihaknya telah melaksanakan UKG pada November 2015, dengan peserta sebanyak 2,699 juta guru. Uji menggunakan komputer, sehingga soal yang diujikan berbeda-beda antar peserta.
“Hasilnya, sebelumnya hanya 47, tapi sekarang menjadi lebih baik, yakni 56 persen. Sebenarnya, guru itu pintar, tapi cara menyampaikannya belum baik,” nilai Sumarna.(sf)/foto:azka/parle/iw.